Puisi : Pulang
Oleh : Ahmad Adifani
Pulang
Kejenuhan rutinitas yang membelenggu
Mengikat diri yang penuh ambisi
Memenuhi raga dengan kepulan hawa nafsu
Hingga terjerembab, berlumuran dosa
Semua berawal dari rasa ketidakpuasan
Hingga ambisi tanpa batas yang jadi kendali
Kapten pun tak mampu putar kemudi
Karena batin terpekik kakunya keegoisan
Sepertinya diri ini sudah terlampau jauh
Menyusuri bukit-bukit hampa yang penuh fatamorgana
Belum lagi rayuan-rayuan sang penggoda
Yang datang dari segala penjuru mata angin
Sejenak diri rendah ini seolah lupa
Kau itu tak berdaya
Wahai bocah ingusan!
Sekuat apa jeritan batin bisa kau tahan?
Diri ini sudah lelah, kaki tak mampu melangkah
Ini adalah waktunya untuk perjalanan terbaik
Ujung dari segala penantian
Perjalanan pulang
baca juga : Puisi : Rumah
Oleh : Ahmad Adifani

Pulang
Kejenuhan rutinitas yang membelenggu
Mengikat diri yang penuh ambisi
Memenuhi raga dengan kepulan hawa nafsu
Hingga terjerembab, berlumuran dosa
Semua berawal dari rasa ketidakpuasan
Hingga ambisi tanpa batas yang jadi kendali
Kapten pun tak mampu putar kemudi
Karena batin terpekik kakunya keegoisan
Sepertinya diri ini sudah terlampau jauh
Menyusuri bukit-bukit hampa yang penuh fatamorgana
Belum lagi rayuan-rayuan sang penggoda
Yang datang dari segala penjuru mata angin
Sejenak diri rendah ini seolah lupa
Kau itu tak berdaya
Wahai bocah ingusan!
Sekuat apa jeritan batin bisa kau tahan?
Diri ini sudah lelah, kaki tak mampu melangkah
Ini adalah waktunya untuk perjalanan terbaik
Ujung dari segala penantian
Perjalanan pulang
baca juga : Puisi : Rumah
Posting Komentar